Yang dimaksud dengan nada adalah suatu jenis unsur suprasegmental yang ditandai oleh tinggi-rendahnya arus- ujaran. Tinggi rendahnya arus- ujaran terjadi karena frekuensi getaran yang berbeda antar
segmen. Bila seseorang berada dalam kesedihan ia akan berbicara dengan nada yang rendah. Sebaliknya bila berada dalam keadaan gembira atau marah, nada tinggilah yang biasanya dipergunakan orang. Suatu perintah atau pertanyaan
selalu disertai nada yang khas. Nada
dalam ilmu bahasa biasanya dilambangkan dengan angka misalnya /2 3 2/ yang berarti segmen pertama lebih rendah bila dibandingkan dengan segmen kedua, sedangkan segmen ketiga lebih rendah dari segmen kedua. Dengan nada yang berbeda, bidang arti yang dimasukinya pun akan berbeda. Pengertian irama/ritme
secara sederhana adalah perulangan bunyi-bunyian menurut pola tertentu dalam sebuah lagu. Perulangan bunyi bunyian ini juga menimbulkan keindahan dan membuat sebuah lagu menjadi enak didengar. Irama juga dapat disebut sebagai gerakan berturut secara teratur.Irama keluar dari perasaan seseorang sehubungan dengan apa yang dia rasakan.
Melodi adalah susunan nada yang diatur tinggi rendahnya, pola, dan harga nada sehingga menjadi kalimat lagu. Melodi
merupakan elemen musik yang terdiri dari
pergantian berbagai suara yang menjadi satu kesatuan, di antaranya adalah satu kesatuan suara dengan penekanan yang berbeda, intonasi dan durasi yang hal ini akan menciptakan sebuah musik yang enak didengar.
Bunyi (suara) adalah elemen musik paling dasar. Irama yang merupakan pengaturan suara dalam suatu waktu, panjang, pendek dan temponya, memberikan
karakter tersendiri pada setiap musik. Kombinasi beberapa tinggi nada dan irama akan menghasilkan melodi tertentu.
Selanjutnya, kombinasi yang baik antara irama dan melodi melahirkan bunyi yang
harmoni. Ketika harmoni dapat terlahir dari musik-musik yang kita ciptakan, maka terdengar indahlah karya musik itu.
Dalam pengertian yang sederhana, tangga nada dalam musik bisa diartikan sebagai
satu set atau satu kumpulan not musik yang diatur sedemikian rupa dengan aturan yang baku sehingga memberikan nuansa atau karakter tertentu. Aturan
baku tersebut berupa interval atau jarak antara satu not dengan not yang lain, aturan tentang nada awal dan nada
final, dan lain-lain. Ada berbagai macam tangga nada di dalam musik, masing-masing memiliki aturan baku sebagai ciri yang membedakan antara tangga nada yang satu dengan tangga
nada yang lain. Ilmu harmoni secara
sederhana dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari harmoni. Harmoni adalah
keselarasan. Dalam teori musik, ilmu harmoni adalah ilmu yang mempelajari tentangkeselarasan bunyi dalam musik.
Dalam beberapa bahasa, harmoni disebut armonía (Spanyol & Italia), harmonie
(Perancis dan Jerman), zusammenklang (Jerman).
Arsip
All posts for the month Juni, 2012
Ilmu harmoni secara sederhan dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari harmoni.Harmoni adalah keselarasan. Dalam teori musik, ilmu harmoni adalah ilmu yang mempelajaritentang keselarasan bunyi dalam musik. Dalam beberapa bahasa, harmoni disebut armonía (Spanyol & Italia), harmonie (Perancis dan Jerman), zusammenklang (Jerman). Beberapa Pengertian Ilmu Harmoni Ilmu harmoni adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara not/nada yang satu dengan nada yang lain pada saat didengarkan secara bersama-sama, sering digambarkan sebagai dimensi vertikal di dalam teori musik dimana melodi (cantus firmus atau counterpoint) disebut sebagai dimensi horisontal. Ilmu harmoni adalah ilmu yang mengajarkan cara mengkombinasikan atau menggabungkan not-not (nada-nada) secara simultan (serentak atau bersamaan) untuk menghasilkan akor (chord) dan mempelajari juga penggunaan akor secara berturut-turut untuk mendapatkan progresi atau pergerakan akor. Ilmu harmoni adalah salah satu cabang teori musik yang mempelajari cara menyusun suatu rangkaian not-not (nada-nada) menjadi rangkaian akor, agar bunyi dalam musik menjadi selaras dan enak didengar. Dalam ilmu harmoni diajarkan tentang penggunaan nada secara bersamaan sehingga menghasilkan akor yang sesuai dalam suatu rangkaian atau jalinan pergerakan (progresi) pada suatu lagu, sehingga secara keseluruhan lagu
tersebut akan terdengar sebagai musik yang selaras dan indah. Sesuai dengan pengertian ilmu harmoni yang pertama di atas, dalam musik barat, harmoni mengacu kepada aspek music secara vertikal, yaitu perpaduan beberapa nada dalam satu hitungan/ketukan secara serentak/bersamaan. Hal ini harus dibedakan dengan ide atau gagasan dalam musik yaitu melodi atau garis melodi lagu. Melodi lagu disebut juga sebagai aspek horisontal di dalam musik. Teori Ilmu Harmoni Dasar Ada beberapa hal dasar yang perlu diketahui dalam ilmu harmoni. Yang terutama adalah tonal system (sistem tonal) trisuara atau triad. Jika kita menyusun tiga nada yang masing-masing berjarak terts (terts besar (Major Third/M3) atau terts kecil (Minor Third/m3) ) dari nada alasnya/nada rootnya atau kemudian sering disebut sebagai nada bas, maka akan diperoleh akor yang disebut trisuara atau triad. Konsep ini adalah konsep dasar pembentukan akor dalam ilmu harmoni klasik.Seorang komposer berpeluang juga untuk membentuk kemungkinan kombinasi tidak berdasarkan susunan interval terts diatas. Seorang composer kontemporer saat ini membentuk struktur susunan nada dalam sistem tonalnya pada interval kwart (Perfect Fourth/P4 dan Augmented Fourth/A4), interval kwint (Perfect Fifth/P5 dan DiminishedFifth/d5), interval second (MajorSecond/M2 dan Minor Second/ m2) dan lain sebagainya. Sebagai landasan dalam tradisi musik yang diwariskan dari ,mmusik barat, maka akor dalam tangga nada diatonis atau tangga nada mayor yang disusun berdasarkan system tonal trisuara atau triad akan membentuk akor mayor, akor minor, akor augmented dan akor diminished. Masing-masing akor memiliki fungsi sesuai dengan jenis dan posisinya pada tangga nada diatonis atau tangga nada mayor.
Setiap acara besar marching band seperti GPMB dan DMC, pasti tersisa makna positif yang bisa dipetik. Belum lama GPMB 2008 dan DMC 2009 berakhir, tetapi menurut pandangan saya begitu banyak ilmu yang bias diserap dari kegiatan ini. Dalam hal ini saya lebih membahas ke masalah ilmu marching band. Semua pembahasan dalam artikel kali ini berangkat dari kutipan komentar Jon Fox. SKILL ADALAH SEGALANYA Leadership yang dimaksud Jon Fox disini lebih ke organisasi musik, alias komposisi musik. Seperti umumnya pandangan para perkusionis marching Indonesia, skill adalah segalanya. Dan tidak bias dipungkiri ada orang-orang yang menstratakan tingkat skill sesuai dengan alat yang dipegangnya. Biasanya sesuai urutan yang paling atas adalah, Snare Drum, Tenor, Bass Drum dan yang paling bawah adalah marching cymbal. Banyak orang yang akan bangga sekali bila ditempatkan di snare drum atau merasa sebaliknya bila ditempatkan di marching cymbal. Tetapi kita harus memahami dulu definisi dari skill tersebut.
Skill atau keahlian menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah kemampuan yang mendalam terhadap bidang tertentu. Disini tertulis kemampuan yang mendalam, yang berarti kalo kita hubungkan dengan konsep marching band adalah pengetahuan mendalam dari segala aspek baik musikalitas maupun visual tidak hanya pengetahuan rudimental semata. Pada dasarnya skill musik pada marching percussion terdapat dalam beberapa aspek , dalam hal ini saya berasumsi semua unit mempunyai skill rudimental yang sama rata . Beberapa diantaranya : Efektifitas skill tersebut Jim Casella pernah bercerita tentang bagaimana dia dulu menyeleksi penempatan snare drum di Santa Clara Vanguard. Konsep dasarnya adalah dia tidak perduli seberapa banyak not, rudiment dan visual yang kalian peragakan tapi kalau itu diluar konteks musikal, ‘it’s nothing’. Penempatan Terkadang kita ingin mengeluarkan semua skill dan kemampuan kita pada seluruh lagu, tetapi bila berada di tempat yang salah, maka skill itu tidak akan bersinar. Dalam hal ini kita harus kembali pada konsep dasar; musikalitas.
Skill yang baik dapat maksimal pada tempat yang tepat saja. Konsepnya kembali ke sifat dasar alami manusia, yang bila ‘terlalu’ akan jadi tidak menarik. Berarti ‘terlalu’ banyak skill yang ditonjolkan maka secara alami itu tidak akan jadi menarik alias monoton. Penempatan ini juga berhubungan dengan posisi display. Bagaimana mungkin skill cymbal akan dilihat juri kalau dia berada di belakang bass drum. Keseragaman materi skill antar section Dalam hal ini sangat penting untuk pelatih menyeragamkan skill semua lini agar tidak terjadi ketimpangan sehingga harmonisasi tercipta. Pada dasarnya semua berangkat dari snare drum yang match grip, setelah dipecah ke beberapa seksi, maka masing-masing mengembangkan keahliannya di seksi masing- masing.
Paradigma snare drum adalah yang paling hebat membuat stagnansi kemampuan alat di seksi lain seperti tenor, bass drum dan marching cymbal. JURI Nah, dalam pandangan saya skill memang segalanya, tapi skill yang bagaimana yang segalanya? Skill yang mencakup semua aspek diatas. Bukan hanya skill rudimental yang tak terkonsep ataupun skill yang hanya membela ego orang tertentu bukan kepentingan tim. Bila hanya snare drum yang beraksi terus menerus memamerkan skill-nya berarti secara tim mereka gagal. Hal seperti ini sering terjadi di dunia per-marching band-an Indonesia. Suatu tim biasa mendapat nilai perkusi tinggi sekali hanya karena snare drum- nya sangat menonjol dalam segi skill rudimental. Kemampuan skill snare drum yang menakjubkan tersebut membuat seksi lain seperti tenor, bass drum, cymbal dan pit section tertutupi atau tidak begitu diperhatikan untuk dinilai. Begitu juga sebaliknya.
So pathaetic that kind of judge! (James Ancona) Pandangan juri yang seperti ini yang membuat stagnansi seksi lain. Karena seksi lain kurang dievaluasi. Akibatnya kepentingan tim perkusi secara utuh tidak begitu dihargai, dan ini sangat melenceng dari konsep dasar musikal dan bias sangat berpengaruh buruk terhadap perkembangan tim perkusi yang seharusnya satu kekuatan yang solid tanpa ada ego skill antar seksi. Juri sangat berperan penting dalam pemahaman paradigm perkusi yang musikal dan berkualitas. Namun terkadang perkembangan pengetahuan juri kalah oleh peserta yang dinilainya.
MUSIKALITAS Setelah pemaparan beberapa aspek diatas, ada satu benang merah diantaranya, yaitu musikalitas yang ensemble dan harmonis. Musikalitas tercipta dari kematangan konsep dan komposisi musik. Komposisi musik yang baik tercipta dari beberapa aspek juga, yaitu: Yang mempunyai alur cerita dan kerangka komposisi yang teratur Komposisi dasar biasanya mempunyai, intro, isi lagu, jembatan transisi, reff., closer. Tujuan utamanya adalah untuk menyampaikan pesan lagu dan konsep dengan baik dan jelas. Penggambarannya seperti ini : Bila ada seseorang menyerang kita secara mendadak tanpa basa basi, kita otomatis akan bersikap bertahan dan penasaran disaat penyerangan terjadi. Akibatnya adalah penyerangan tersebut hanya terasa pada saat itu saja tanpa dikenang lama, dan mental penasaran kita akan terkumpul untuk melakukan serangan balik. Tetapi bila kita menyerang dengan konsep dan komposisi yang jelas, maka serangan itu akan dikenang lama karena kita memainkan mental dan emosi lawan, sehingga serangan itu menancap di hati Yang bisa menciptakan efek suara atau mempertahankan efek suara Originalitas sangat dihargai dalam aspek ini.
Ide adalah sesuatu yang tidak biasa dihargai hanya dengan nilai materi. Bila efek suara tercipta dan bisa dimengerti dengan jelas hanya dengan menggunakan peralatan marching percussion menurut saya itu sangat original. Contohnya, suara gendang, suara pukulan, tembakan, suara besi berderit, suara rel, suara beatbox dan lain sebagainya. Efek suara ini berperan sangat penting dalam pencapaian emosional pada efek musik.
Komposisi perkusi yangmerupakan perpaduan antara rhytmitik dan melodius juga berperan penting dalam kenyamanan pendengar sehingga akhirnya tercipta efek musik yang berkesan. Organisasi music yang saling -bersinergi Kata lainnya adalah harmonisasi antar seksi sehingga tercipta ensemble yang berkesan. Dalam hal ini keterlibatan antar seksi dimaksimalkan seimbang. Tidak ada yang menonjol sehingga menjadi satu kesatuan yang kuat dalam menggempur lawan. Yang ditonjolkan adalah kekuatan tim.
Klimaks Lagu yang baik adalah yang mempunyai klimaks agar emosi yang penasaran tadi dapat mendapatkan jawaban dan puas. Klimaks sering disalah artikan sebagai closer, atau disalah artikan sebagai sesuatu yang berakhir keras dan megah. Klimaks adalah sesuatu yang merupakan jawaban dari gejolak penasaran emosi penonton tadi. Sesuatu yang bisa membuat emosi sedikit lega. Sesuatu yang cukup kuat dirasakan dalam bagian lagu. Klimaks biasa berdinamika keras ataupun lembut. Klimaks biasanya terdapat diantara 2/3 dari lagu. Sedangkan Closer atau sisa dari 2/3 tadi adalah penegas klimaks. Musik yang baik dan bisa dinikmati biasanya mempunyai klimaks di antara 2/3 lagunya. Coba perhatikan! Terutama musi klasik yang melegenda.Tension Bow Dalam menciptakan satu komposisi kita harus memikirkan untuk memainkan emosi penonton. Ini diperlukan agar tidak terjadi monoton dalam satu komposisi. Untuk itu sesuai dengan kerangka lagu, kita harus masukkan tipe aransemen yang sesuai dengan grafik tensinya. Pengulangan tensi yang sama akan memicu kemonotonan. Caranya adalah berbekal kerangka lagu, kita harus langsung buat grafik tensi, sehingga emosi penonton terus bergejolak dan penasaran karena mendapatkan tensi yang berbeda tiap bagiannya.
Tension bow sangat berguna untuk mewujudkan aspek- aspek diatas. LEADERSHIP Setelah memahami pemaparan diatas baru kita bisa mengerti sekali apa maksud dari komentar Jon Fox . Marching Percussion adalah alat musik. Jadi mainkanlah dengan musikalitas yang baik agar namanya tetap menjadi alat music.
Konsep musikalitas diatas harus diterapkan dalam membuat komposisi Marching Percussion, baik di individual contest, drumbattle, percussion contest maupun bermain secara full team. Masing-masing mempunyai tingkat kesulitan tersendiri, tergantung bagaimana kita menyikapinya secara konsep- konsep dasar musikal tidak hanya sekedar kemampuan rudimental. Peran pembuat materi sangat tinggi disini. Leadership : Dalam suatu pagelaran batterie percussion kendali utama dibagi rata ke setiap seksi untuk menonjolkan harmonisasi tim.
Konsep dasarnya adalah mengenyampingkan ego antar seksi . Maksud kendali utama adalah, ada saatnya bass drum yang beraksi dan seksi lain menjadi pendukungnya, ada saatnya tenor yang menyerang dan seksi lain back up, begitu seterusnya. Keadaan ini dirancang sedemikian rupa dengan konsep yang matang berdasarkan teori dasar musikalitas tadi. Itu yang terbaik.
Dengan menghilangkan strata skill di batterie percussion maka siapa aja bisa menjadi pemimpin dalam satu pagelaran. Dan pada akhirnya komunikasi antar seksi akan tercipta sehingga koordinasi pun lancar. Keterlibatan antar seksi juga adil dan merata, dan pada akhirnya yang menentukan terbaik antar tim bukanlah masalah ‘sepele’ seperti leadership, skill, visual, dan lain sebagainya, tetapi adalah eksekusi di apangan. Yang bisa memunculkan efek musik dan visual secara konstan, yang bisa mempertahankan grafik, konsep dan alur lagu, yang biasa menjaga emosi tapi tabil membuat emosi lawan atau penonton bergejolak, yang bisa mendapatkan klimakslah yang terbaik.
Mungkin langkah awal yang biasa kita lakukan adalah :
1. Pahami lagi konsep skill danmusikalitas
2. Jangan terpaku hanya kepadasnare drum saja dalam exploitasi ego skill.
3. Pahamilah! Setiap seksi mempunyai keunikan skill masing-masing yang bias dieksploitasi secara mengesankan.
4. Lebih digali lagi pengetahuan terhadap seksi yang lain dengan syarat tidak boleh anggap remeh terhadap seksi yang lain.
5. Jangan beralasan karena pelatih adalah mantan pemain snare drum sehingga exploitasi snare drum terjadi.
6. Jangan beralasan karena hanya paham dan nge-fans dengan snare drum, seksi lain jadi kurang diperhatikan dalam memaksimalkan ilmu dan skillnya.
7. Mainkanlah Marching Percussion-mu sebagai alat musik dan sesuai dengan konsep dasar musik bukan sebagai alat untuk menunjukkan ego skill rudimentalmu.
Demikianlah pemaparan ini sebagai suatu pandangan saya terhadap keadaan perkusiIndonesia. Pandangan ini merupaka kumpulan hasil dari obrolan dengan orang-orang hebat di bidang perkusi maupun musik secara keseluruhan, diantaranya : Jonathan Fo Kosin, James Ancona, Jim Casella,Ralph hardimon, Andy Dougharty dan Eric Awuy. Semoga dapat berguna!! Keep on Music! Viva Marching Band Indonesia!!
Sebagai seorang pelatih DrumBand terkadang menemui kendala tentang bagaimana mengawali melatih. Berikut urut-urutan yg sangat penting untuk di mengerti:
A. Teori Dasar Perkusi Marching.
– Tujuan : Diharapkan para pemula akan lebih mengerti konsep tentang perkusi Marching, instrument dasar dan sikap bermain secara keseluruhan. Diharapkan pada akhir materi ini para pemula akan mempunyai motivasi lebihbesar dalam mendalami ilmu perkusi Marching.
– Materi :
Sejarah singkat perkusi Marching (filosofi dasar) Sikap dalam perkusi Marching (attitude bermusik) Pengenalan masing-masing alat meliputi fisik (bentuk, berat, dan point keunggulannya), warna suara dan demo cara memainkan yang benar untuk masingmasing alat agar suara yang benar bisa dikenalkan. Demo pit dan battery Demo perkusi penuh
– Durasi : Satu kali latihan penuh. (Min. 2 Jam)
B. Teori Musik Dasar
– Tujuan :
Teori musik sangat penting kepada pemula. Dengan mengerti teori dasar music diharapkan si pemula akan lancar sight reading dan bias belajar mandiri tanpa harus didikte.
– Materi :
Dasar Not
Pengenalan Birama Pengenalan harga not dengan contoh pohon not Variasi not 1/8 dan 1/16 Latihan baca variasi not Latihan baca variasi not dengan variasi tempo dan mark time
– Durasi pengajaran
Diberikan setelah langkah A telah dilewati. Diberikan dalam 2 kali pertemuan masing2 45 menit tiap 3 point. Dilatih terus dengan memberikan materi pemanasan tertulis dari staff pelatih.
C. Gripping (Cara Pegang)
– Tujuan :
Diharapkan pemula mengetahui cara dasar memegang stick dengan benar dan membiasakannya.
– Materi :
Pengetahuan umum tentang cara Match Grip dengan variannya dan Traditional Grip Match Grip yang dipakai dan detail Traditional Grip
– Durasi Pengajaran Diberikan setelah langkah A
dan B telah dilewati.
Satu kali pertemuan satu latihan penuh Konsisten tiap latihan materi dasar untuk menjaga cara memegang dengan benar.
D. Stroking (Cara Pukul)
– Tujuan : Diharapkan pemula memahami cara memukul perkusi yang efektif dalam penggunaan anatomi tubuh
– Materi :
Pemahaman dasar otot yang digunakan dan penerapannya Single Stroke satu tangan (8-8 dan 8-8-16 atau sejenisnya) Single Stroke dua tangan (Timing not 1/16) Pulse (Nadi) Double Stroke (Variant Diddle) Gabungan variasi single stroke satu dan dua tangan Gabungan variasi single satu dan dua tangan dan Pulse Gabungan variasi single satu dan dua tangan, Pulse dan Double Stroke Dinamika dan ekspresi
– Durasi : Diberikan setelah langkah A, B dan C dilewati. Seluruh materi satu bulan penuh Perkiraan total durasi pertemuan untuk keseluruhan materi dasar ini adalah dua bulan dengan asumsi latihan dilakuka dua kali dalam seminggu yang tiap latihannya memakan waktu efektif kurang lebih dua jam. Setelah materi dasar ini dilewati dengan baik maka si pemula akan bias ditempatkan di alat mana pun baik di pit maupun battery. Demikianlah teori dasar yang wajib dikuasai dengan baik dan benar oleh para pemain Marching yang masih baru. Jika materi dasar ini matang maka pencapaian keahlian bermain untuk tahap berikutnya akan terasa lebih mudah dan sangat efektif dalam pencapaian target teknisnya di masing-masing alat. Terima Kasih..